Site icon PONJONG

Profil Lengkap Agus Wibowo Pengganti Sutopo Purwo Nugroho sebagai Plh Kapusdatin BNPB

Dr Agus Wibowo, M Sc Plh Kapusdatin BNPB 2019

Dr Agus Wibowo, M Sc Plh Kapusdatin BNPB 2019

Inilah Profil Lengkap Agus Wibowo lulusan SMA 2 Wonosari pengganti Sutopo Purwo Nugroho Plh Kapusdatin BNPB.

Dr Agus Wibowo, M.Sc menggantikan posisi Sutopo Purwo Nugroho sebagai Pelaksana Harian Kepala Pusat Data Informasi (Kapusdatin) dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB).

Dr Agus Wibowo, M.Sc Lahir dan Besar di Kapupaten Bantul sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP), kemudian melanjutkan di SMA 2 Wonosari (SMADA 86) Kemudian beliau melanjutkan Kuliah S1 di Universitas Gajah Mada di Teknik Sipil 1986-1991.

Profil Dr Agus Wibowo, M Sc Plh Kapusdatin BNPB 2019

Beliau melanjutkan pendidikan S2 bidang Teknologi Informasi Geospasial di University of Twente, Faculty of Geo-Information Science and Earth Observation (ITC) Pada Tahun
1995 – 1997. Beliau juga tercatat Kuliah di Wageningen University Belanda dan meraih gelar M. Sc pada tahun 1996-1997.

Kemudian beliau kuliah S3 (Gelar Doktoral) di Institut Teknologi Sepuluh (ITS) Nopember Surabaya pada Tahun 2006-1010 pada bidang Teknologi Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan .

Sekilas Sejarah dan Visi Misi BNPB

Visi
Ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana.


Misi BNPB

Melindungi bangsa dari ancaman bencana melalui pengurangan risiko

Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal

Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinir, dan menyeluruh

Sejarah BNPB

Sejarah Lembaga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terbentuk tidak terlepas dari perkembangan penanggulangan bencana pada masa kemerdekaan hingga bencana alam berupa gempa bumi dahsyat di Samudera Hindia pada abad 20. Sementara itu, perkembangan tersebut sangat dipengaruhi pada konteks situasi, cakupan dan paradigma penanggulangan bencana.

Melihat kenyataan saat ini, berbagai bencana yang dilatarbelakangi kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis mendorong Indonesia untuk membangun visi untuk membangun ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana.

Wilayah Indonesia merupakan gugusan kepulauan terbesar di dunia. Wilayah yang juga terletak di antara benua Asia dan Australia dan Lautan Hindia dan Pasifik ini memiliki 17.508 pulau. Meskipun tersimpan kekayaan alam dan keindahan pulau-pulau yang luar biasa, bangsa Indonesia perlu menyadari bahwa wilayah nusantara ini memiliki 129 gunung api aktif, atau dikenal dengan ring of fire, serta terletak berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia?Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.

Ring of fire dan berada di pertemuan tiga lempeng tektonik menempatkan negara kepulauan ini berpotensi terhadap ancaman bencana alam. Di sisi lain, posisi Indonesia yang berada di wilayah tropis serta kondisi hidrologis memicu terjadinya bencana alam lainnya, seperti angin puting beliung, hujan ekstrim, banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Tidak hanya bencana alam sebagai ancaman, tetapi juga bencana non alam sering melanda tanah air seperti kebakaran hutan dan lahan, konflik sosial, maupun kegagalan teknologi.

Menghadapi ancaman bencana tersebut, Pemerintah Indonesia berperan penting dalam membangun sistem penanggulangan bencana di tanah air. Pembentukan lembaga merupakan salah satu bagian dari sistem yang telah berproses dari waktu ke waktu. Lembaga ini telah hadir sejak kemerdekaan dideklarasikan pada tahun 1945 dan perkembangan lembaga penyelenggara penanggulangan bencana dapat terbagi berdasarkan periode waktu sebagai berikut.

update:
CV dan Informasi Lainnya berdasarkan data rekam digital, kami memperbaiki redaksi dari Sekolah di SMA 1 Wonosari #EKAMAS Gunungkidul, menjadi SMA 2 Wonosari #SMADA Gunungkidul berdasarkan laman profil beliau di Kompasiana

Exit mobile version